SibaragasNews.Id| Kemajuan ilmu pengetahuan khususnya di bidang teknologi tidak terlepas dari kontribusi para ilmuwan yang berjasa meneliti sampai menemukan ilmu pengetahuan yang berperan dalam perkembangan jaman.
Menghasilkan penemuan baru yang bermanfaat bagi kehidupan manusia, membuat ilmuwan menjadi profesi yang membanggakan sekaligus mulia.
Baca Juga:
Profesor Ini Ingatkan Stres Bisa Sebabkan Sakit Punggung, Simak Penjelasannya
Namun, untuk sampai pada titik tersebut, perjuangan mereka tentu tidak mudah. Kerja keras dan bangkit dari kegagalan saat melakukan penelitian bisa jadi menjadi hal yang kerap dilalui ilmuwan.
Tak semua ilmuwan sudah jenius dari lahir, bahkan ada beberapa ilmuwan tersohor dunia yang bahkan tidak menyelesaikan pendidikannya sampai perguruan tinggi.
Lalu, bagaimana caranya mereka bisa sepintar itu?
Baca Juga:
Nadim Makarim Cabut Gelar Profesor Terhadap Taruna Ikrar
Melansir laman BPK Penabur, berikut cara belajar para ilmuwan dunia yang bisa menjadi contoh untuk generasi masa kini.
Thomas Alva Edison Bagi sebagian dari kita mungkin sudah tidak asing lagi dengan bapak ilmuwan lampu yaitu Thomas Alva Edison.
Ia tak hanya menemukan bola lampu, tetapi juga teknologi perekam suara, serta perfilman.
Namun, apakah kamu tahu saat masih duduk di bangku sekolah dasar, Edison sangat sulit sekali menerima materi pelajaran, sehingga guru-gurunya menganggap ia sebagai anak yang terbelakang.
Bahkan, sejak kecil ia mengalami gangguan pendengaran yang menyebabkan kesulitan untuk berkomunikasi secara verbal.
Oleh karena itu, ia sering diejek teman-temannya dengan julukan si idiot. Hingga akhirnya Edison berhenti dari sekolah dan memilih belajar sendiri di rumah.
Meski sering mendapatkan perlakuan yang kurang baik, Edison tidak patah semangat untuk belajar.
Bahkan ia menganggap belajar tak cukup dengan teori saja, melainkan harus mencoba dan terus mencoba.
Hal ini ia terapkan pada percobaannya dalam membuat bola lampu. Sampai beribu kali ia mengalami kegagalan pada percobaannya hingga akhirnya usaha dan kesabarannya membuahkan hasil.
Dari sini siswa bisa belajar dari Edison, di mana tidak mudah menyerah meski seribu kali gagal, dan tidak hanya belajar dengan teori saja melainkan harus mencobanya secara langsung.
Albert Einstein Siapa yang tak ingin memiliki otak secerdas Einstein? Yah, Albert Einstein merupakan ilmuwan yang banyak dikenal dengan teori relativitasnya.
Selain itu, ia juga mengemukakan beberapa teori lain seperti efek fotolistrik, gerak browns, statistik bose-einstein, dan masih banyak lagi.
Semasa sekolah ia kesulitan mengikuti mata pelajaran yang berhubungan dengan ilmu alam dan berhitung. Ia juga memiliki kepribadian yang tertutup dan pemalu.
Oleh sebab itu, ia dianggap sebagai murid yang terbelakang di sekolahnya.
Setelah menyelesaikan sekolah menengah ke atas, Einstein berkeinginan masuk ke Eidgenössische Technische Hochschule (institut Teknologi Swiss Federal) di Zurich, Jerman. Namun, ia gagal masuk tes dan harus mengulang beberapa kali.
Meski begitu, sejak kecil ia selalu mengkhususkan waktunya untuk belajar mandiri setiap hari. Tanpa harus tergantung guru dan orangtua.
Einstein mempelajari sendiri aljabar, geometri Euclides, dan juga kalkulus. Kemudian, di usia 14 tahun ia telah berhasil menguasai kalkulus integral dan diferensial.
Bill Gates Selain Albert Einstein, masih ada lagi ilmuwan yang dapat kita ikuti cara belajarnya, yaitu Bill Gates. Ia adalah sosok di balik kesuksesan Microsoft Corporation.
Bill Gates bersama temannya, Paul Allen mendirikan Microsoft di tahun 1975 dan menjadi pemimpin perusahaan serta pemegang saham terbesar hingga tahun 2014.
Bill Gates dikenal sebagai seorang siswa yang cerdas dan berprestasi secara akademis, terutama dalam matematika. Hal ini dibuktikan saat Bill Gates mendapatkan 800 poin pada tes kecerdasan di bagian matematika.
Bill Gates pertama kali diperkenalkan dengan dunia komputer saat ia duduk di bangku sekolah dasar. Berkat ketekunannya dalam belajar, ia dengan cepat menguasai bahasa pemrograman komputer bagi para pemula.
Ia menghabiskan waktu berjam-jam untuk mempelajari segala hal terkait komputer. Bahkan, Bill Gates tidak pernah menunda apa yang ingin dilakukannya. Ia akan dengan cepat menjalankan ide dan rencana yang telah ia buat. Baginya, semakin cepat ide itu dijalankan, semakin cepat pula ia mengetahui hasilnya.
Jika menemukan kegagalan, ia akan langsung memperbaikinya. Itulah beberapa ilmuwan dengan perjalanannya dalam menggapai impian. Mereka tak hanya rajin belajar, tetapi juga tidak mudah putus asa meski harus gagal berkali-kali. [as/bay]