SibaragasNews.Id | Secara umum, ada delapan golongan darah yang umum diketahui, di antaranya A, B, O, dan AB.
Sebenarnya, ada jutaan jenis golongan darah, dan yang paling langka dimiliki oleh kurang dari 50 orang di Bumi.
Baca Juga:
Golongan Darah O Paling Banyak di Indonesia
Golongan darah paling langka ini disebut golden blood atau darah emas.
Di seluruh dunia, hanya ada sembilan donor (penyumbang) aktif untuk golongan darah emas.
Ini menjadikannya sebagai golongan darah yang sangat berharga sehingga disebut sebagai darah emas.
Baca Juga:
Jadi Golongan Darah Terlangka di Dunia, Ini Penjelasan Soal 'Darah Emas'
Apa itu darah emas?
Dilansir dari MedicineNet, darah emas atau golongan darah Rh null merupakan golongan darah yang tidak mengandung antigen Rh (protein) pada sel darah merah (RBC).
Sistem golongan darah ABO memiliki perbedaan lebih lanjut sebagai Rh-positif atau Rh-negatif, bergabung pada ada atau tidak adanya faktor 'Rh-D' pada sel.
Dalam golongan darah emas, individu tidak memiliki semua antigen Rh, sedangkan seseorang dengan golongan darah Rh-negatif hanya kekurangan antigen RhD.
Golongan darah emas ini pertama kali ditemukan pada orang Aborigin Australia.
Kekhawatiran akan golongan darah emas adalah bahwa sumbangan Rh null sangat langka dan sulit didapat.
Seseorang dengan darah emas bergantung pada kerja sama jaringan kecil donor Rh null reguler di seluruh dunia jika mereka membutuhkan sumbangan darah.
Mengapa seseorang memiliki golongan darah emas?
Golongan darah emas tampaknya merupakan hasil dari mutasi genetik atau perubahan spontan pada gen.
Darah emas biasanya terlihat dengan mutasi pada gen RHAG, yang mengode glikoprotein terkait Rh.
Protein inilah yang diperlukan untuk mengarahkan antigen Rh ke membran sel darah merah.
Mutasi RHAG sering dikaitkan dengan penyakit yang disebut stomatositosis herediter.
Orang-orang dengan golongan darah emas dapat mengalami anemia hemolitik jangka panjang, ringan, dan peningkatan kerusakan sel darah merah.
Fenotip Rh-null juga dapat dilihat pada kasus anemia tertentu yang mungkin dialami seseorang sejak lahir.
Berikut adalah faktor risiko yang memungkinkan seseorang memiliki golongan darah emas:
Perkawinan sedarah antara sepupu, saudara perempuan, atau siapa saja yang merupakan kerabat dekat atau jauh.
Gen autosomal, yakni gen abnormal yang memiliki sifat penyakit dan diturunkan melalui keluarga.
Perubahan atau penghapusan lengkap gen tertentu, yaitu RHD dan RHCE atau RHAG.
Bisakah golongan darah emas didonasikan?
Meski termasuk sangat langka, golongan darah emas tetap bisa didonasikan.
Tidak adanya antigen pada sel darah merah menyebabkan seseorang dengan darah Rh nol dianggap sebagai donor universal seh darahnya dapat didonasikan kepada siapa saja dengan golongan darah langka dalam sistem Rh.
Selain itu, darah emas juga sangat baik untuk transfusi karena tidak memiliki antigen umum dan dapat diterima oleh siapa saja yang membutuhkan transfusi tanpa risiko reaksi transfusi darah.
Namun, karena kelangkaannya, sangat sulit untuk menemukan jenis golongan darah ini.
Sebaliknya, Rh null biasanya tidak begitu baik untuk orang yang memilikinya.
Jika pemilik golongan darah emas membutuhkan transfusi darah, menerima golongan darah apa saja yang memiliki antigen Rh dapat menyebabkan reaksi transfusi. [Aa]