SibaragasNews.Id | Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin meyakini, dalam dua pekan ke depan kasus penularan Covid-19 di Indonesia bakal mengalami tren penurunan.
Prediksi ini mengacu pada data di provinsi dengan penduduk terpadat yang mengalami tren penurunan kasus.
Baca Juga:
Korupsi APD Covid Negara Rugi Rp24 Miliar, Eks Kadinkes Sumut Divonis 10 Tahun Bui
Ada enam provinsi disebutkan Budi mengalami tren penurunan kasus positif Covid-19 selama tiga pekan berturut-turut yaitu DKI Jakarta, Banten, Bali, Maluku, Papua, dan Nusa Tenggara Barat (NTB).
"Secara agregat karena provinsi-provinsi besar seperti DKI dan Banten itu sudah menurun Jawa Barat, Jawa Timur sudah sampai di puncak dan Jawa Tengah sudah mulai melandai saya rasa ke depannya dalam seminggu dua minggu ke depan secara nasional akan turun," ucap Budi dalam konferensi pers virtual dikutip melalui akun Youtube Sekretariat Presiden, Minggu (27/2).
Kasus Covid-19 di Jawa Barat, Jawa Timur, Kalimantan Selatan juga melandai. Sedangkan untuk Yogyakarta, Kalimantan Barat, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Sumatera Utara, Kepulauan Riau, Riau, dan Sulawesi mengalami tren peningkatan.
Baca Juga:
Kasus Korupsi APD Covid-19: Mantan Kadinkes Sumut Dituntut 20 Tahun Penjara
"Memang terjadi pergeseran dari Jawa-Bali ke luar Jawa-Bali kita juga ada beberapa catatan provinsi provinsi dan kabupaten kota di luar Jawa-Bali yang perlu kita perhatikan," imbuhnya.
Di tempat sama, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan menyebut perkembangan gelombang Covid-19 varian Omicron terus membaik. Menurut dia, kasus Covid-19 secara nasional dan di Jawa-Bali sudah mulai turun.
"Secara khusus, seluruh Provinsi di Jawa Bali juga sudah menunjukkan tren penurunan kasus yang sangat signifikan," kata Luhut.
Menurutnya, hanya dua provinsi di Jawa-Bali yakni, Jawa Tengah (Jateng) dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang masih mengalami peningkatan kasus. Namun, Luhut meyakini kasus Covid-19 di dua provinsi tersebut akan segera menurun.
Disisi lain, Luhut menyampaikan tingkat rawat inap rumah sakit juga menunjukkan tanda perlambatan. Dia menuturkan rawat inap rumah sakit di DKI Jakarta, Banten, dan Bali telah mengalami penurunan.
"Sedangkan untuk Provinsi lain seperti Jawa Barat, Jawa Tengah, DIY dan Jawa Timur sudah mengalami perlambatan kenaikan tingkat rawat inap," ujar dia.
Sementara itu, Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dr. Siti Nadia Tarmizi mengatakan angka keterisian rumah sakit bagi pasien Covid-19 menunjukan tren penurunan.
Dia menyebutkan, data pada Sabtu (26/2) persentase keterpakaian rumah sakit sebesar 36 persen, sementara data Jumat (25/2) sebesar 37 persen.
"Pasien yang dirawat di rumah sakit pada Sabtu turun menjadi 36 persen dari hari sebelumnya Jumat (25/2) 37 persen," kata Nadia dalam keterangan tertulis dikutip pada Minggu (27/2).
Tren penurunan juga terjadi terhadap kasus konfirmasi positif Covid-19. Pada data kasus Sabtu jumlah kasus sebanyak 46.643 kasus sementara pada Jumat tercatat 49.477 kasus. .
"Angka kasus konfirmasi dua hari berturut-turut ini ada di bawah angka puncak kasus Delta Juli 2021 yaitu 56.757 kasus per hari," ungkapnya.
Menurutnya, beberapa indikator pengendalian Covid-19 terus menunjukkan perbaikan dan menuju era endemi Covid-19.
Selain itu, Nadia menyampaikan indikator lain yang menunjukkan perbaikan adalah positivity rate yang turun menjadi 17,93 persen pada Jumat dari hari sebelumnya di posisi 19,94 persen.
Jumlah spesimen yang diperiksa juga tercatat masih tinggi mencapai 484.532 spesimen pada Jumat. Seluruh provinsi di Indonesia hari ini juga tidak ada yang mencatatkan peningkatan kasus lebih dari 10 ribu. [as/rin]