Wahananews-DanauToba | PT PLN (Persero) mengoperasikan 3 gardu listrik untuk 40 warga di lokasi dusun yang berjarak sekitar 28 km dari kota Situbondo. Langkah ini dilakukan sebagai upaya PLN untuk terus melistriki wilayah terdepan, tertinggal dan terluar (3T).
Nursadi, warga dusun Polay mengungkapkan Ramadan kali ini terasa berbeda karna kini ia sudah dapat menikmati listrik PLN.
Baca Juga:
Era Energi Terbarukan, ALPERKLINAS: Transisi Energi Harus Didukung Semua Pihak
“Bertahun-tahun saya menyalur listrik dari tetangga, namun sekarang sudah listrik sendiri dan saya bisa menjalankan ibadah Ramadan dengan lancar dengan adanya listrik dari PLN,” kata Nursadi.
Sebelumnya warga dusun Polay mengandalkan lampu teplok sebagai penerangannya. Terdapat sekitar 25 Kepala Keluarga (KK) menggunakan penerangan dari Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) yang bersifat intermiten. Kondisi geografis yang sulit dijangkau menjadi faktor utama wilayah ini baru terlistriki.
General Manager PLN Unit Induk Distribusi Jawa Timur (UID Jatim), Lasiran memaparkan tahun ini ia menggencarkan elektrifikasi dusun yang berada di wilayah 3T sebanyak 25 lokasi.
Baca Juga:
Urgensi Krisis Iklim, ALPERKLINAS Apresiasi Keseriusan Pemerintah Wujudkan Transisi Energi Bersih
“Untuk Dusun Polay ini PLN memasang Jaringan Tegangan Rendah (JTR) sepanjang 6,142 kilometer sirkit (kms), Jaringan Tegangan Menengah (JTM) sepanjang 10,194 kms dan trafo 3 x 100 kilovolt ampere (KVA),” terang Lasiran.
Dirinya menambahkan, PLN berharap dengan masuknya listrik di wilayah tersebut dapat meningkatkan produktivitas masyarakat. Terlebih aktivitas masyarakat di bulan Ramadan bisa terbantu, seperti kegiatan memasak, tarawih, mengaji, belajar waktu malam dan semacamnya.
Lebih lanjut, ia mengatakan PLN juga menjalin kerja sama dengan masayarakat sekitar agar ikut serta menjaga jaringan listrik. Mengingat kondisi di dusun tersebut banyak pepohonan yang tinggi dan rindang.