SibaragasNews.Id | Produk makanan cokelat, merek Kinder, menuai kontroversi usai adanya potensi pencemaran bakteri Salmonella sampai berunjung penutupan pabrik.
Sebuah pabrik cokelat Kinder di Belgia telah diperintahkan untuk ditutup sementara setelah dikaitkan dengan puluhan kasus salmonella.
Baca Juga:
Sungai di RI Sangat Tercemar Mikroplastik, Ini Alasannya
Melansir ABC, Selasa, 12 April 2022, otoritas keamanan pangan Belgia juga telah memerintahkan penarikan semua produk Kinder yang dibuat di pabrik di Arlon, yang dimiliki oleh Ferrero.
Kasus salmonella yang dicurigai terkait dengan cokelat Kinder telah dilaporkan di negara-negara termasuk Inggris, Jerman, Prancis, dan Belgia.
Ferrero telah meminta maaf dan mengakui "kegagalan internal" atas kejadian ini.
Baca Juga:
Danau Limboto Tercemar Logam Berat
Otoritas keamanan pangan Belgia, AFSCA, mengatakan pabrik itu diperintahkan untuk ditutup setelah Ferrero tidak bisa memberikan informasi lengkap untuk penyelidikannya
AFSCA mengatakan penyelidikan sedang berlangsung dan pabrik hanya akan diizinkan untuk dibuka kembali jika Ferrero dapat memberikan jaminan yang diperlukan bahwa pabrik itu mematuhi peraturan keamanan pangan.
Menteri Pertanian Belgia David Clarinval mengatakan dalam sebuah pernyataan: "Keputusan seperti itu tidak pernah dianggap enteng, tapi keadaan saat ini membuatnya perlu. Ketahanan pangan warga kita tidak akan pernah bisa diabaikan."
Penarikan tersebut mencakup semua produk Kinder Surprise, Kinder Surprise Maxi, Kinder Mini Eggs, dan Kinder Schokobons.
AFSCA juga telah meminta perusahaan untuk mengeluarkan produk dari rak mereka dan menyarankan orang-orang untuk tidak memakannya.
Pada pekan lalu, Ferrero menarik kembali beberapa cokelat Kinder dari toko-toko di Amerika Serikat (AS) karena kekhawatiran tentang potensi kontaminasi salmonella.
Wabah Salmonella Sangat Berbahaya
Bakteri salmonella dapat menyebabkan infeksi serius dan parah, terutama pada anak-anak atau orang tua dan orang lain dengan sistem kekebalan yang lemah.
Pada 8 April 2022, sembilan negara telah melaporkan 119 kasus Salmonella yang dikonfirmasi dan 31 kemungkinan, kata pernyataan itu.
Kasus-kasus tersebut tercatat terjadi di Belgia, Jerman, Perancis, Irlandia, Luksemburg, Belanda, Norwegia, Spanyol, Swedia, dan Inggris.
Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Eropa dan Otoritas Keamanan Makanan Eropa menambahkan produk cokelat yang dibuat di pabrik di Arlon, Belgia tenggara, telah ditemukan mengandung Salmonella.
Mereka pun mendesak negara-negara untuk waspada terhadap kasus baru. AFP melaporkan, penutupan pabrik cokelat Kinder dan masalah kesehatan yang muncul bisa jadi menjadi pukulan bagi pemiliknya, raksasa permen Italia Ferrero.
Pasalnya, kejadian ini datang pada puncak musim liburan Paskah ketika cokelat Kinder biasanya banyak dicari di supermarket.
Penarikan produk Kinder juga dilakukan di Indonesia.
Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) akan menghentikan produk merek Kinder untuk sementara waktu.
Selama penarikan, beragam produk dengan nama varian Kinder Joy, Kinder Joy for Boys, dan Kinder Joy for Girls itu secara random akan diuji keamanan pangannya.
Hal ini menyusul penerbitan peringatan publik oleh Food Standard Agency (FSA) Inggris pada 2 April 2022, setelah ditemukan keterkaitannya dengan wabah Salmonella.
Keputusan penghentian peredaran produk Kinder Joy itu disampaikan dalam rilis Penjelasan BPOM RI tentang Penarikan Produk Cokelat Merek Kinder Asal Belgia di Inggris dan beberapa Negara Uni Eropa di laman resmi BPOM pada 11 April 2022.
"Sehubungan dengan diterbitkannya peringatan publik (Food Alert) oleh Food Standard Agency/FSA Inggris yang diikuti oleh sejumlah negara di Eropa, antara lain Irlandia, Prancis, Jerman, Belanda, dan Swedia, terkait penarikan produk cokelat Merek Kinder Surprise, Badan POM RI memandang perlu menyampaikan penjelasan sebagai berikut," demikian pernyataan BPOM RI.
Ferrero selaku produsen cokelat itu telah menarik produk bermerek Kinder Surprise secara sukarela meski diklaim tidak terdeteksi bakteri Salmonella dalam produk mereka.
Sebanyak 63 anak menjadi korban keracunan bakteri itu dengan gejala yang ditimbulkan adalah diare, demam, dan kram perut.
"Tidak sampai menyebabkan kematian," imbuh keterangan itu.
BPOM menegaskan seluruh produk cokelat merek Kinder yang ditarik di Inggris itu tidak terdaftar di BPOM.
Baik Kinder Joy, Kinder Joy for Boys, maupun Kinder Joy for Girls, seluruhnya diproduksi oleh Ferrero India PVT, LTD.
Meski begitu, BPOM tetap akan melakukan random sampling dan pengujian produk merek Kinder yang terdaftar di seluruh wilayah Indonesia.
Langkah itu diambil untuk melindungi masyarakat dengan mengedepankan prinsip kehati-hatian.
BPOM juga mengimbau masyarakat untuk melaporkan bila menemukan produk cokelat merek Kinder yang tidak terdaftar di BPOM.
Pengaduan bisa disampaikan melalui Contact Center HALOBPOM atau Unit Layanan Pengaduan Konsumen (ULPK) Balai Besar/Balai/Loka POM di seluruh Indonesia. [As]