TAPUT.WAHANANEWS.CO, Tarutug - Bupati Tapanuli Utara Dr Jonius Taripar Parsaoran Hutabarat, Wakil Bupati, Dr Deni Parlindungan Lumbantoruan, menghadiri pelaksanaan Doa Bersama dalam rangka menjaga ketertiban umum di Kabupaten Tapanuli Utara sekaligus mendoakan keselamatan bangsa bertempat di Aula Martua, Kantor Bupati Tapanuli Utara. Tarutung, (Selasa, 2 September 2025).
Turut hadir dalam kesempatan tersebut Kapolres Taput, AKBP Ernis Sitinjak, Dandim 0210/TU Letkol Kav Ronald Tampubolon, dan Ketua DPRD Tapanuli Utara, Arifin Rudi Nababan, jajaran Forkopimda, Camat se-Kabupaten, serta para tokoh masyarakat. Kehadiran para pemangku kepentingan ini menjadi simbol kebersamaan Pemerintah, TNI, Polri, serta masyarakat dalam menjaga keamanan dan keharmonisan di wilayah Tapanuli Utara.
Baca Juga:
Bupati Taput Pimpin Upacara HUT ke 80 RI di Tarutung
Doa bersama dipimpin oleh empat tokoh agama yakni Katolik, Budha, Islam, dan Protestan. Kehadiran lintas agama dalam kegiatan ini menunjukkan semangat toleransi dan kebersamaan, sejalan dengan nilai-nilai luhur yang hidup di tengah masyarakat Tapanuli Utara.
Dalam sambutannya, Kapolres Taput AKBP Ernis Sitinjak menyampaikan pesan penting tentang bahaya demonstrasi yang berujung anarkis.
“Kita melihat berbagai dampak negatif akibat demonstrasi berupa kerugian material bahkan kehilangan nyawa. Semoga daerah kita ini terhindar dari demonstrasi yang anarkis, dan Tapanuli Utara tetap kondusif,” ungkapnya.
Baca Juga:
JTP-DENS Dorong Dekranasda Majukan UMKM Lokal
Bupati Tapanuli Utara, Dr. Jonius Taripar Parsaoran Hutabarat, turut memberikan apresiasi atas doa bersama yang digelar bersama para tokoh agama dan masyarakat.
“Kami berharap dengan doa bersama ini tercipta kekondusifan di tengah masyarakat. Silakan menyampaikan pendapat sesuai aturan, namun yang terutama kita harus menjaga kedamaian. Jangan sampai ada pihak yang menunggangi untuk kepentingan yang tidak bertanggung jawab,” tegas Bupati.
Lebih lanjut, Bupati mengajak seluruh elemen masyarakat untuk tetap mengedepankan nilai-nilai Dalihan Na Tolu yang menjadi kearifan lokal masyarakat Batak.