Sibaragasnews.id | Fenomena anak malas sekolah dan belajar karena kecanduan game kini semakin meningkat. Perilaku tersebut menjadi perhatian serius bagi orang tua dan guru, karena akan memberikan dampak buruk pada prestasi belajar anak. Namun, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi anak yang malas belajar karena terlalu sering bermain games.
Pertama, orang tua perlu membatasi waktu bermain game. Berikan waktu yang terbatas untuk anak bermain game, misalnya hanya 1-2 jam setiap harinya. Jangan sampai anak terlalu lama bermain game karena bisa mengganggu waktu untuk belajar dan aktivitas lain yang lebih bermanfaat.
Baca Juga:
YLKI Dukung Cukai Tinggi Minuman Berpemanis untuk Kurangi Konsumsi Anak
Kedua, orang tua perlu memberi contoh yang baik. Jangan hanya mengatakan pada anak untuk belajar tetapi tidak menjalankan dengan contoh yang baik. Jadilah contoh yang baik bagi anak, dengan rajin membaca dan belajar sehingga anak terdorong untuk menirunya.
Ketiga, ajak anak untuk terlibat dalam kegiatan yang lebih produktif dan bermanfaat. Ajak anak untuk mengikuti kegiatan keagamaan, olahraga, seni atau kegiatan lain yang lebih bermanfaat. Hal ini akan membantu anak mengembangkan keterampilan dan bakatnya serta mendorongnya untuk berpikir lebih kreatif.
Keempat, orang tua perlu terlibat aktif dalam proses belajar anak. Banyak orang tua yang sibuk dengan pekerjaan sehingga tidak mempunyai waktu untuk membantu anak belajar. Namun, ini menjadi kesalahan yang fatal karena anak membutuhkan bimbingan dari orang tua untuk mengembangkan potensinya.
Baca Juga:
Ingin Menjadi Kebanggaan Orang Tua: Kisah Mustofa yang Sembuh dari Katarak
Kelima, terapkan sistem reward (penghargaan) untuk anak. Berikan penghargaan dan hadiah untuk anak yang telah bekerja keras dan rajin belajar. Hal ini akan membantu anak termotivasi untuk terus belajar dan tidak malas bermain game.
Dengan menerapkan hal-hal di atas, diharapkan dapat membantu mengatasi anak yang malas belajar karena sering bermain game. Orang tua dan guru perlu berkerjasama untuk membimbing anak agar dapat mengembangkan potensi dan bakatnya sehingga dapat mencapai prestasi belajar yang lebih baik. [Hk]