Sibaragasnews.id | Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi merasa bersyukur karena masih ada organisasi dan individu yang masih perduli pada orang lain. Di antaranya adalah Komunitas Relawan Emergensi Kesehatan Indonesia (KREKI) yang berfokus pada keselamatan dan kesehatan masyarakat.
“Saya bersukur masih ada orang yang peduli dengan kesehatan orang lain, di antaranya KREKI ini, yang di dalamnya diisi oleh para dokter. Saya harap organisasi ini terus berkembang karena sangat dibutuhkan oleh masyarakat,” ucap Edy Rahmayadi, saat menghadiri pelantikan pengurus KREKI Wilayah Sumut periode 2022 -2026 di Aula Tengku Rizal Nurdin, Jalan Sudirman No.41 Medan, Sabtu (5/11/2022).
Baca Juga:
Polres Asahan Apel Gelar Pasukan Operasi Ketupat Toba 2024
Hadir di antaranya Ketua Umum KREKI Supriyantoro, Sekretaris Eksekutif KREKI Farid Hadinugroho, Ketua KREKI Wilayah Sumut Muhammad Natsir Pohan, Pimpinan OPD, Dewan Pembina dan Dewan Pakar KREKI serta anggota KREKI Wilayah Sumut.
Edy Rahmayadi juga mengapresiasi kegiatan pelatihan pada masyarakat yang dilakukan KREKI, yakni pelatihan penanganan emergensi pada masyarakat. Ini sangat perlu, agar masyarakat nantinya paham tindakan awal yang perlu dilakukan ketika terjadi bencana.
Kondisi saat ini di Sumut, diakui Edy Rahmayadi, masih ada di beberapa kabupaten, yang pelayanan kesehatannya yang belum memadai. Salah satunya di pedalaman Kabupaten Nias yang masih sangat sulit terjangkau fasilitas kesehatan untuk masyarakat.
Baca Juga:
Antisipasi Kecanduan Gadget di Kalangan Pelajar, Babinsa Turun ke Sekolah
Terkait hal itu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut sendiri telah melaksanakan Program Bakti Kesehatan Bermartabat, yaitu bus yang dimodifikasi seperti rumah sakit berjalan, yang dilengkapi berbagai fasilitas dan peralatan medis modern, yang bergerak ke daerah kabupaten yang membutuhkan pelayanan kesehatan, baik operasi dan lainnya pada masyarakat.
“Baru berjalan tiga unit mobil kesehatan ini. Kita akan terus tambah mobil kesehatan ini bertahap, karena kita memiliki kendala kekurangan para dokter yang berminat ikut program mobil kesehatan itu. Itu mungkin karena mobilitas mereka bekerja sampai ke desa-desa,” katanya.
Sementara itu, Ketua Umum KREKI Supriyantoro mengatakan KREKI yang masih berumur 4 tahun, dibentuk karena terdorong persoalan potensi bencana di Indoensia yang tergolong tinggi. KREKI melakukan kegiatan pada pertolongan pertama bila terjadi bencana dan juga pelatihan dasar.