Sibaragasnews.id| Ketua Umum Pengurus Besar (PB) Persatuan Tarbiyah Islamiyah (PERTI) Buya HM.Syarfi Hutauruk, mengajak agar umat Islam menjadikan masjid selain sebagai tempat menjalankan kewajibannya terhadap Allah SWT, dan juga sebagai tempat menggeliatkan roda ekonomi umat.
Hal itu disampaikan Syarfi sesaat setelah mengikuti buka puasa bersama Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI), Jusuf Kalla, di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, pada Jumat (14/4/2023).
Baca Juga:
Kepengurusan DPD APSiNDO Dilantik, Bupati Karo: Dapat Mendorong Perubahan Perilaku Warga Pasar
"Masjid sebagai rumah ibadah umat Islam memiliki peran strategis dalam urusan-urusan keumatan. Masjid tidak semata sebagai tempat menggelar kegiatan-kegiatan berbasis ubudiyah tetapi juga mencakup urusan sosial, ekonomi, kemanusian bahkan politik Islam," ucapnya.
Mantan Walikota Sibolga 2 periode ini menggaris bawahi, terkait urusan politik, masjid tidak dapat dijadikan sebagai tempat berpolitik praktis, namun sebagai media menjabarkan tatanan politik dalam Islam yang sesuai dengan syariat Islam.
"Jadi bukan politik praktis. Tapi politik edukatif. Masjid harus menjadi tempat dimana umat Islam mendapatkan pendidikan politik yang Islami sesuai dengan syariat Islam," terangnya.
Baca Juga:
Wakil Bupati Karo Dorong Peningkatan Keselamatan Transportasi
DMI dan PERTI lanjut Syarfi, memiliki semangat yang sama dalam mengembalikan peran dan fungsi masjid kepada khittahnya. Berkaca dari peran masjid di zaman Rasulullah SAW, masjid menjadi pusat dari peradaban Islam itu sendiri.
"Bahkan pada masa itu, Rasulullah SAW menjadikan masjid sebagai tempat mengatur strategi perang. Artinya, untuk persoalan-persoalan paling pundamentalis dalam Islam, masjid dapat dijadikan sarananya," ulasnya.
Hal paling urgent lainnya terkait peran masjid, lanjut mantan anggota DPR RI 3 periode ini adalah masjid sebagai pusat pemberdayaan ekonomi umat. Ada banyak sekali masjid di Indonesia yang berhasil menerapkan peran ini, salah satunya masjid Jogokariyan di Yogyakarta.