SibaragasNews.id | Memperingati hari lahir Pancasila yang jatuh setiap 1 Juni dapat dilakukan dengan beberapa cara salah satunya mengunjungi sejumlah museum bersejarah.
Dari sana kita akan mengetahui berbagai cerita soal Pancasila, termasuk hal yang berkaitan dengan itu seperti Gedung Joang 45 atau yang biasa disebut sebagai Museum Joang 45.
Baca Juga:
Polres Subulussalam Gelar Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila
Tempat ini memiliki banyak cerita, termasuk soal produk otomotif yang menjadi saksi sejarah Kemerdekaan Indonesia.
Pada museum ini tersimpan mobil dinas peninggalan Presiden pertama Indonesia, Soekarno dan wakilnya Mohamad Hatta.
Kedua orang ini juga yang sangat erat dengan kelahiran Pancasila di Indonesia.
Baca Juga:
Presiden Saksikan Konser Kebangsaan Bersama Masyarakat Pada Malam Terakhir di NTT
Rep 1
Ini merupakan sedan berkelir hitam bernama Buick, lansiran produsen asal Amerika Serikat, General Motors pada 1939. Diceritakan bila kendaraan ini merupakan mobil dinas kepresidenan pertama Indonesia. Mobil ini memiliki kisah menarik yang diambil dari berbagai sumber.
Awalnya mobil ini ditemukan pada tahun 1945 di belakang kantor Departemen Perhubungan Masa Pendudukan Jepang yang kini menjadi kantor Direktorat Jendral Perhubungan Laut, Jalan Merdeka Timur, Jakarta. Mobil ini ditemukan Sudiro, ketua Barisan Banteng.
Saat itu mobil tersebut dikatakan satu-satunya yang terbagus di Jakarta, maka Sudiro mencoba mendekati sang sopir. Kemudian Sudiro membujuknya agar mau pulang ke kampungnya di Kebumen, serta meminta kunci.
Dari sana mobil tersebut diberikan kepada Soekarno. Mobil dengan pelat nomor Rep 1 tersebut lantas menemani Soekarno sejak 1945 hingga 1949.
Kemudian pada 16 Mei 1979, pihak Istana dan keluarga Bung Karno menyerahkan mobil ini untuk diabadikan di Museum Joang 45 Jakarta hingga kini.
Rep 2
Mobil kedua merupakan DeSoto Convertible yang lahir dari tangan Walter Chrysler pada 4 Agustus 1928. Mobil ini kemudian dipasarkan satu tahun setelahnya pada 1929.
Sedan berkelir putih buatan 1938 ini menggunakan pelat Rep 2 yang bisa diartikan menjadi mobil dinas dari wakil Soekarno, yakni Hatta.
Disebutkan bila mobil ini bukan berasal dari pengadaan negara. Melainkan pemberian dari seorang pengusaha di Jakarta, Djohan Djohor yang kebetulan merupakan paman dari Hatta.
Mobil ini kemudian diserahkan ke Gedung Joang ada 1975. Dalam sejarah global mobil tersebut eksis sejak 1928-1961, dengan total produksi mencapai 2 juta unit.
Imperial
Di antara dua mobil sebelumnya, Chrysler Imperial Crown pemberian Raja Arab Saudi yang juga dipamerkan di Gedung Joang mungkin menjadi kendaraan dengan cerita paling miris.
Mobil lansiran 1954 ini sempat digunakan Bung Karno saat ke sekolah salah satu putrinya, Megawati Soekarnoputri di Cikini pada 30 November 1957 sekitar pukul 21.00 WIB.
Namun mobil tersebut tiba-tiba dilempari bom oleh para warga yang kurang menyukai Soekarno. Peristiwa ini lantas dikenal sebagai Peristiwa Cikini. Dalam kejadian tersebut Soekarno dan Megawati dikabarkan selamat.
Saat ini ketiga mobil tersebut masih dalam kondisi terawat terutama dari sisi eksterior dan interior sehingga pengunjung Gedung Joang tetap dapat menikmatinya.[as/rsy]