“Kami berharap juga ada hutan adat yang masih asli, tetap dibangun dan ini sebagai peradaban manakala anak cucu kami nanti bertanya letak hutan di mana. Insyaallah, hutan yang asli itu masih utuh di tempatnya,” urai Jarnawi.
Hadir juga dalam kesempatan itu, Sultan Kutai Muhammad Arifin, Ketua Kerukunan Bubuhan Banjar Syarifuddin HR dan Wakil Ketua 2 Keluarga Kerukunan Sulawesi Selatan Andi Singkeru. [as/qnt]