Memang tidak diragukan bahwa investasi dari Beijing telah mendorong kebangkitan di pelabuhan itu sejak pemerintah Yunani terpaksa menjualnya beserta aset-aset publik lainnya, setelah negara itu dihantam krisis ekonomi pada 2008.
Saat menyusuri pantai dengan perahu motor kecil, kami menemukan antrean kapal-kapal kontainer besar menunggu tempat berlabuh.
Baca Juga:
Gawat! Banyak Anak Muda Terlilit Utang PayLater, OJK Serukan Edukasi Keuangan
Itu adalah tempat parkir raksasa, dipenuhi ratusan ribu ton barang, hampir semuanya buatan China yang segera didistribusikan ke penjuru Eropa.
Kebangkitan di Piraeus, termasuk peluang kerja bagi penduduk setempat mencerminkan transformasi yang lebih luas dalam kekayaan finansial Yunani. Negara itu sekarang salah satu ekonomi yang tumbuh paling pesat di Uni Eropa.
Namun, seperti semua tetangganya di Eropa, Yunani juga berjuang mengatasi berbagai dampak dari perang Ukraina, termasuk ekonomi.
Baca Juga:
OJK Bongkar Utang Jumbo Sritex: Ada Rp 14,64 Triliun yang Menanti Pembayaran
Banyak negara sedang mengkaji kembali apa dampaknya berbisnis dengan China, yang Februari lalu mendeklarasikan tatanan global baru, bersama dengan sekutunya, Rusia.
Pada hari pembukaan Olimpiade Musim Dingin, China mendeklarasikan kemitraan "tanpa batas" dengan Rusia dan berjanji untuk berkolaborasi lebih banyak melawan Barat. Sejak itu, China tidak ikut mengutuk serangan Presiden Putin ke Ukraina. [as]