SibaragasNews.Id | Agresi militer Rusia ke Ukraina yang berlangsung sejak Kamis (24/2/2022) pagi turut mempengaruhi jalur penerbangan internasional.
Sejak gempuran rudal dan bombardir Rusia berlangsung, Ukraina telah menutup wilayah udara Ukraina sehingga membuat ratusan penerbangan internasional yang selama ini melalui zona tersebut terpaksa mengalihkan jalurnya.
Baca Juga:
Masuk Radar Strategis, Biak Jadi Incaran Negara Asing untuk Kepentingan Militer
Berdasarkan tinjauan situs pemantau penerbangan, Flightradar24 (FR24), wilayah udara Ukraina steril dari penerbangan komersial.
Seluruh penerbangan dari dan ke Ukraina pun disetop.
Setiap penerbangan internasional yang selama ini melewati wilayah udara Ukraina pun terpaksa mencari alternatif baru yang membuat waktu tempuh perjalanan semakin panjang dan membuat konsumsi bahan bakar meningkat.
Baca Juga:
Rusia Ngamuk! 189 Drone Hancur, Su-27 Jatuh, dan Ratusan Tentara Ukraina Tewas Seketika
Badan Keselamatan Penerbangan Uni Eropa (EASA) juga telah mewanti-wanti langit dan wilayah udara Ukraina-Rusia hingga Belarus dalam jarak 100 mil dari perbatasan Ukraina masih berisiko terdampak peperangan.
"Secara khusus, ada risiko penerbangan sipil menjadi sasaran target atau kesalahan identifikasi pesawat sipil," kata EASA.
"Kehadiran dan penggunaan berbagai sistem peperangan darat dan udara menimbulkan risiko tinggi bagi penerbangan sipil yang beroperasi di semua ketinggian dan tingkat penerbangan," papar lembaga itu menambahkan, seperti dikutip CNN.