EASA mengatakan, Kementerian Pertahanan Rusia juga telah mengirim pesan mendesak ke Ukraina tentang risiko tinggi terhadap keselamatan penerbangan karena penggunaan senjata dan peralatan militer, dan meminta kontrol lalu lintas udara Ukraina untuk menghentikan penerbangan.
Blokade wilayah udara Ukraina ini pun menjadikan banyak orang yang hendak bepergian menggunakan pesawat di negara pecahan Uni Soviet itu terdampar.
Baca Juga:
Masuk Radar Strategis, Biak Jadi Incaran Negara Asing untuk Kepentingan Militer
Warga Ukraina yang ingin mengungsi ke luar negeri juga tak bisa pergi.
Kementerian Luar Negeri Ukraina juga telah mendata orang-orang yang terdampar di luar negeri dan tak bisa pulang.
Penerbangan maskapai El Al dari Tel Aviv ke Toronto berbelok keluar dari wilayah udara Ukraina sekitar waktu penutupan.
Baca Juga:
Rusia Ngamuk! 189 Drone Hancur, Su-27 Jatuh, dan Ratusan Tentara Ukraina Tewas Seketika
Banyak penerbangan Polish Airlines dari Warsawa ke Kiev berbalik arah, seperti halnya penerbangan tujuan Kiev yang dioperasikan oleh Air India dan Aegean Airlines.
Administrasi Penerbangan Federal AS juga memperluas wilayah udara Ukraina yang diblokade, di mana maskapai penerbangan Negeri Paman Sam dilarang beroperasi melalui area-area tersebut.
Industri penerbangan sipil semakin memprioritaskan risiko keamanan dari konflik bersenjata antarnegara, terutama antara Rusia-Ukraina, setelah pencaplokan Crimea pada 2014 lalu.