SibaragasNews.Id | Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 mengungkapkan masih banyak masyarakat yang tidak patuh protokol kesehatan (prokes) di masa cuti bersama lebaran Idulfitri 1443 Hijriah atau periode 24-30 April dan 1-7 Mei 2022, hingga naik dua kali lipat
"Terjadi kenaikan jumlah orang yang dipantau dan ditegur di tempat-tempat wisata sebesar dua kali lipat dari sebelumnya," kata Juru Bicara Penanganan Covid-19, Prof Wiku Adisasmito saat konferensi pers daring, Selasa (10/5/2022).
Baca Juga:
Korupsi APD Covid Negara Rugi Rp24 Miliar, Eks Kadinkes Sumut Divonis 10 Tahun Bui
Ia menyebut, dari angka kepatuhan selama pelaksanaan cuti bersama dari 27 provinsi diketahui masih terdapat 49,5% masyarakat yang tidak patuh memakai masker pada area restoran atau kedai. Sedangkan pada area pemukiman sebanyak 22,1 % masyarakat yang tidak patuh.
Selain itu, mobilitas masyarakat keluar rumah saat libur lebaran 2022 sebesar 48,1%. Sedangkan mobilitas pada lebaran di tahun sebelumnya sebesar 3,64%. Hal ini menunjukan terjadinya peningkatan mobilitas yang cukup tinggi sebesar 44,46%.
Peningkatan mobilitas yang tinggi saat lebaran ini pun berdampak positif terhadap perekonomian. Hal ini ditunjukan dengan indeks belanja mandiri sebesar 31%.
Baca Juga:
Kasus Korupsi APD Covid-19: Mantan Kadinkes Sumut Dituntut 20 Tahun Penjara
Kendati demikian, Wiku mengingatkan, peningkatan mobilitas ini juga dapat berdampak pada peningkatan kasus Covid-19. Karena itu, ia mengimbau masyarakat agar terus menerapkan protokol kesehatan baik memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan pasca lebaran.
Prof Wiku Adisasmito juga mengingatkan, mobilitas masyarakat usai libur labaran semakin meningkat sehingga perlu diwaspadai. Menurutnya, peningkatan mobilitas masyarakat berpotensi menimbulkan lonjakan kasus baru Covid-19.
“Penting untuk menjadi kewaspadaan kita bersama bahwa tren kenaikan mobilitas ternyata tidak hanya dialami oleh provinsi tujuan mudik, tetapi terjadi merata pada 33 dari 34 provinsi di seluruh Indonesia berdasarkan data yang dikutip dari Google Mobility per 6 Mei 2022 lalu,” ungkapnya.
Ia melanjutkan kenaikan mobilitas pada umumnya terjadi juga pada lokasi ritel, rekreasi toko bahan makanan, taman, dan pusat transportasi umum.
Sementara mobilitas pada tempat kerja dan perkantoran secara keseluruhan mengalami penurunan.
Sayangnya hal tersebut terjadi pada saat jumlah orang yang dites Covid-19 mengalami penurunan.
Wiku mengatakan, jumlah orang yang dites terus menurun lepas dari bulan Maret 2022. Pada pertengahan bulan Maret, jumlah orang yang diperiksa mencapai 1.000.000 orang per minggu, namun hingga minggu lalu hanya sekitar 300.000 orang saja.
Pada tempat ritel dan rekreasi, Sumatera Barat mengalami peningkatan mobilitas sebesar 110%.
Diikuti Jawa Tengah naik 85%, dan Lampung naik 81%.
Kenaikan mobilitas pada toko bahan makanan juga terjadi di Sumatera Barat hingga peningkatan mencapai 153 %, Lampung 127%, dan Jawa Tengah 118%.
Penerapan hidup sehat juga harus sudah menjadi kebiasaan dalam kehidupan sehari-hari termasuk selalu memakai masker yang baik dan benar pada saat bertemu dengan orang lain karena kehidupan pasca pandemi yang menuntut semua orang meningkatkan kesadaran kesehatan dan kebersihan diri. [As]