Sibaragasnews.id | Menyikapi kenaikan BBM, Albert Soekanta Ketua Umum Relawan Padamu Negeri yang juga Ketua Presidium Kesatuan Buruh Marhaenis mengatakan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi adalah fenomena global dan hampir terjadi di semua negara.
Hal ini diakibatkan oleh berbagai aspek dan dampak ekonomi internasional, salah satunya adalah dampak Covid-19.
Menurutnya, harga BBM di Indonesia jauh lebih murah dibandingkan di sejumlah negara miskin dan negara produsen besar minyak.
Baca Juga:
Wujudkan Medan Smart City, Aulia Rachman Resmikan Gedung Kantor PLN Icon Plus SBU Regional Sumbagut
“Harga di Indonesia lebih murah dibandingkan Arab Saudi,” ujar Albert Soekanta, Rabu (7/9).
Menurut informasi dan data di era pemerintahan Jokowi kenaikan BBM yang terkecil dan efektivitas nya berguna bagi kepentingan rakyat.
Albert Soekanta menambahkan selain menaikkan BBM, hendaknya pemerintah membuat peraturan dan UU mengenai pemakai BBM bersubsidi. "Hendaknya yang diberi subsidi hanya bis,angkutan kota/desa dan motor roda 2, khusus mobil dihilangkan subsidinya," tegasnya sembari mengatakan mesin pengisian khusus untuk subsidi di bedakan dengan mesin non subsidi.
Baca Juga:
Ini Dia Daftar 145 Lokasi di Medan yang Sudah Gunakan Sistem E-parking
Sambungnya, saran lain yang perlu dipertimbangkan oleh pemerintah pusat adalah pajak kendaraan untuk semua jenis yg THN STNK nya THN 2000 SD 1970 dibebaskan dari pajak, sehingga masyarakat dapat meningkat pendapatannya dan dapat menabung
"Kita Hakkulnyakin rakyat Indonesia dapat menerima kenaikan harga BBM
Dan kita juga Hakkulnyakin pemerintahan Jokowi berkerja sepenuhnya untuk kepentingan rakyat," sebutnya. [rum]