3. Mahir Bahasa Belanda
Meskipun tidak merasakan pendidikan yang tinggi RA Kartini mahir dalam menggunakan Bahasa Belanda dan memiliki tata bahasa yang cukup bagus, RA Kartini selalu menghabiskan waktu dengan membaca buku.
Baca Juga:
Jadi Pahlawan Nasional, PKB Kota Bekasi Siap Junjung Nilai Luhur Gusdur dan Mbah Kholil Bangkalan Madura
Banyak orang-orang Belanda yang meragukan surat-surat yang dibuat oleh RA Kartini, yang pada akhirnya mereka percaya bawah surat-surat tersebut asli RA Kartini yang menulis.
4. Meninggal di Usianya Muda
Baca Juga:
Pemerintah Tetapkan 10 Pahlawan Nasional Berdasarkan Kajian Sejarah dan Keteladanan
Dari pernikahannya dengan Raden Adipati Djojo Adiningrat, RA Kartini memiliki satu anak laki-laki yang bernama Soesalit Djojoadhiningrat yang lahir pada 13 September 1904, akan tetapi berselang empat hari kemudian tepatnya tanggal 17 September 1904 RA Kartini menghembuskan nafas terakhirnya pada usia 25 tahun.
5. Dijadikan Nama Jalan di Belanda