“Pada 2021 yang lalu, kami sudah mempertemukan klaster cabai merah di Siborongborong, Kabupaten Tapanuli Utara dengan pedagang besar di Pasar Sibolga Nauli. Terdapat tiga kali transaksi, tapi bukan melalui jalur G to G, melainkan secara B to B,” ujar Jona.
Tahun 2022 ini, lanjutnya, Bank Indonesia juga akan memfasilitasi dengan memberikan bantuan untuk biaya transportasinya, supaya harga komoditi tersebut tetap stabil.
Baca Juga:
Bengkel Techno Motor Milik Alvian Malewa Warung Buncit Jakarta Selatan tak Bayar Utang Oli Top1 Topindo Sejak 2011
Pihaknya juga akan memperluas jaringan kerja sama G to G dan B to B ini agar Kota Sibolga tidak tergantung hanya kepada satu daerah produsen saja.
“Diawali dengan fasilitasi MoU dulu, tentunya. Nanti kita lihat kebutuhannya seperti apa, tergantung situasinya," sebutnya. [rum]