Meski lonjakan volume di Jalan Tol Jakarta-Cikampek luar biasa, namun kondisi lalu lintas dapat dikendalikan.
"Ini yang membedakan dari 2019. Pada tahun 2019 untuk mengurai lalin sebesar ini dibutuhkan waktu hingga 24 jam untuk menguras kepadatan luar biasa yang terjadi di berbagai segmen Jalan Tol Jakarta-Cikampek," katanya.
Baca Juga:
Kecelakaan Tabrakan Beruntun di Tol Cipularang, Kakorlantas Polri Ungkap Fakta Baru
Sementara di tahun ini, dengan perencanaan yang lebih matang, dan koordinasi yang jauh lebih intensif, dia mengklaim bahwa relatif tidak terjadi kepadatan yang berarti di Jalan Tol Jakarta-Cikampek.
Adapun jalan Layang MBZ sepanjang 38 km yang saat ini digunakan, juga mendukung kelancaran perjalanan pada tahun 2022. Mengingat pada 2019 Jalan Layang MBZ tengah dibangun.
Saat ini dengan adanya Jalan Layang MBZ menambah kapasitas Jalan Tol Jakarta-Cikampek sebesar 4 lajur untuk kedua arahnya.
Baca Juga:
Jasa Marga Raih Penghargaan Indonesia's Biggest Companies Kategori Infrastructures di Ajang Fortune Indonesia 100 Gala 2024
Hal tersebut menambah kapasitas Jalan Tol Jakarta-Cikampek eksisting, dari 6 lajur dua arah, menjadi 10 lajur. [As]