Konsumsi listrik yang melonjak membuat persediaan batu bara di pembangkit India menipis dari seharusnya 24 hari.
Untuk memenuhi pasokan, pemerintah India bahkan sampai membatalkan lebih dari 650 kereta penumpang hingga akhir Mei.
Baca Juga:
Ratu Batu Bara Tan Paulin Diperiksa KPK di Kasus Rita Widyasari
Pembatalan kereta dilakukan karena pemerintah tengah memprioritaskan kereta kargo untuk mengisi kembali stok batu bara di pembangkit listrik mereka.
"Musim semi di India lebih dingin dibandingkan tahun sebelumnya tetapi suhu dengan cepat secara drastis. Tiba-tiba permintaan naik dan persediaan batu bara mulai menipis lebih cepat dibandingkan perkiraan. Kondisi ini menimbulkan kepanikan karena pasokan bisa habis dalam waktu cepat," tutur Vibhuti Garg, ahli energi du Institut Ekonomi Energi dan Analisa Keuangan, kepada VOA.
Kekurangan pasokan ini bisa meningkatkan impor batu bara India. Padahal, harga batu bara masih mahal.
Baca Juga:
KPK Ungkap Eks Bupati Kukar Dapat US$5 per Matrik Ton dari Perusahaan Batu Bara
Permintaan batu bara di India kemungkinan bisa baru turun dalam beberapa bulan ke depan, jika gelombang panas mereda di Juli atau Agustus.
Sementara itu, produsen batu bara di Afrika Selatan terpaksa memperbanyak pengangkutan batu bara dengan menggunakan truk karena rusaknya jalur kereta.
Jalur kereta untuk pengangkutan batu bara di Afrika Selatan rusak parah karena minimnya perawatan dan investasi, aksi vandalisme serta aksi pencurian prasarana rel.