SibaragasNews.Id | Ketua Majelis Syuro Partai Ummat Amien Rais mengkritik kasar Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan dengan menduga mereka mengidap sindrom narsistik megalomania.
Sejumlah partai politik (parpol) pro Jokowi menyerang balik Amien Rais. Simak berikut ini.
Baca Juga:
Ribuan Warga Hadir, Saat Jokowi Blusukan di Banyumas Dampingi Luthfi
Elite PDIP Hendrawan Supratikno meminta Amien Rais membedakan antara sindrom megalomania dengan ide besar. Hendrawan mengatakan ide besar dibutuhkan saat sedang menyusun strategi di tengah dinamika lingkungan.
“Harus dibedakan antara ide besar (great ideas) dengan sindrom megalomania. Ide besar dibutuhkan sebagai bagian dari strategi dan navigasi di tengah turbulensi dan dinamika lingkungan.”
Kita tidak boleh terpaku pada status-quo. Konsistensi dan daya adaptasi harus dimainkan secara harmonis dan sinergis," ujar Hendrawan saat dihubungi, Sabtu (2/4/2022).
Baca Juga:
Pertemuan Hangat Presiden Prabowo dan Presiden ke-7 RI di Kota Surakarta
Meski demikian, Hendrawan meminta kritik Amien Rais itu ditanggapi secara obyektif. Dia pun memaklumi gaya kritik Amien Rais yang biasa menggunakan diksi keras.
"Orang yang bijaksana menjadikan kritik sebagai cara atau instrumen untuk mawas diri. Dengan demikian, kritik keras Amien Rais harus kita tempatkan secara obyektif dan proporsional. Soal diksi-diksi keras yang digunakan, kita pahami itu memang 'nada dasar' irama Amien Rais," paparnya.
Ketua DPP PPP Ahmad Baidowi (Awiek) menyebut sebenarnya kritik adalah hal yang biasa. Hanya, dia meminta Amien Rais tak sembarangan dalam mengkritik seseorang.