"Ya sebagai sebuah kritik hal-hal yang biasa saja, hal yang wajar. Tetapi, kritik itu pakai data yang konkrit gitu dan tidak menuduh, tidak sembarangan," kata Awiek.
Awiek yakin Amien Rais tahu bagaimana mengkritik Jokowi secara benar. Awiek berharap Amien Rais bisa memberi kritik yang membangun.
Baca Juga:
Dua Pekan Menjelang Pilkada Jakarta, Pasangan Calon Berebut Dukungan Jokowi-Anies
"Saya yakin Pak Amien sebagai politisi senior dan juga guru besar di salah satu universitas ternama, itu ya harusnya tahu lah bagaimana mengkritik dan tidak perlu menuduh Pak Jokowi paranoid dan semacamnya," tuturnya.
"Toh terkait dengan wacana pemilu penundaan itu semua kan belum tentu dari Pak Jokowi. Apalagi Pak Jokowi sudah clear bahwa taat konstitusi. Ya sebaiknya Pak Amien memberikan kritik yang konstruktif berdasarkan data. Ya kalau memang 2024 berakhir berarti masa jabatan Pak Jokowi sampai 2024," sambung Awiek.
Waketum PKB Jazilul Fawaid menganggap pernyataan Amien Rais yang menyebut Jokowi dan Luhut mengidap sindrom narsistik megalomania itu provokatif. Menurutnya, Jokowi bekerja dengan keras sehingga pantas mendapat pilihan kata yang jauh lebih baik.
Baca Juga:
Ribuan Warga Hadir, Saat Jokowi Blusukan di Banyumas Dampingi Luthfi
"Pernyataan provokatif, bahkan menyerang pribadi Pak Jokowi dan Pak Luhut. Apa tidak ada pilihan kata yang lebih pantas untuk Presiden yang bekerja keras? Mari kita jaga lisan kita. Kata pepatah, mulutmu harimaumu," ucap Jazilul.
Jazilul memberi pesan kepada Amien Rais. Jazilul ingin Amien Rais memberi nasihat yang baik demi kebaikan bersama.
"Pak Amien, ini bulan mulia, jika anda tokoh agama, tolong hindari bicara yang menyinggung perasaan. Berilah nasihat dengan cara yang baik untuk kebaikan bersama," pesannya.